Pernah dengar istilah Mahar ???
Mahar atau mas kawin adalah harta yang diberikan
oleh pihak mempelai laki-laki (atau keluarganya) kepada mempelai perempuan
(atau keluarga dari mempelai perempuan) pada saat pernikahan. Ciyeh
pinternya give aplous! Prok prok prok :D Gaes gaes…Mahar itu menjadi hak penuh sang istri loh, sehingga bentuk
dan nilai mahar pun ditentukan oleh kehendak calon istri. Bisa berbentuk uang,
barang atau jasa banyak dehh. Eh ada juga loh, penemuan tertua yang mengatur tentang
tata cara pemberian mahar tercatat pada piagam Hammurabi yang
menyebutkan :
- Seorang laki-laki yang telah memberikan mahar kepada seorang mempelai wanita namun kemudian mempersunting wanita lain tidak berhak mendapat pengembalian atas mahar yang telah diberikannya, namun apabila ayah dari mempelai wanita menolak menikahkan maka laki-laki tersebut berhak atas pengembalian mahar yang telah diberikannya.
- Jika seorang istri meninggal tanpa sempat melahirkan seorang anak laki-laki, ayah dari istri tersebut harus memberikan mahar sebagai ganti rugi kepada pihak laki-laki, setelah dikurangi nilai dari mahar yang diberikan pihak laki-laki.
Pahaaaaaaaaaaaaam?? Pasti paham dong yekan? :3 Namun kebanyakan
dari MANUSIA didunia ini justru salah kaprah memaknai arti dari “MAHAR”. Mereka
berlomba-lomba menetapkan batasan mahar yang tinggi untuk anak gadisnya (yaitu
mahar yang terlihat nominal jumlah dan ukurannya). Bahkan banyak juga yang
menuntut profesi seperti dokter, pegawai, pilot, pengacara, anak orang kaya dan
sebagainya. Nah itu nyari imam versi profesi apa gimana ya? Padahal pilihan
seperti itu sebenarnya bukan menaikkan harga diri dari seorang anak, tapi
justru hanya akan merendahkan martabat dan harga diri anaknya. Kurang tau sih
jelasnya tapi menurut beberapa artikel serta riset yang sudah saya pelajari, MAHAR
yang dibatasi hanyalah suatu etika perdagangan belaka. Ketika barang yang
dibeli terbayarkan, selesailah sudah. Lantas apalagi yang akan diberikan
sesudah itu?
Ada
sebuah hadits yang mengatakan bahwa mahar yang murah itu lebih baik.
"Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Nikah yang
paling besar
barakahnya itu adalah yang murah maharnya” (HR Ahmad 6/145)"
barakahnya itu adalah yang murah maharnya” (HR Ahmad 6/145)"
Kebanyakan
para wanita di sini sepertinya kurang memahami dengan cermat.apa dan untuk apa
mahar itu sebenarnya. Tidak tahu alias bodoh atau memang tak ingin tahu? Terbesit
dalam fikiran, yang penting nikah sukses, senang bahagia dan tamu undangan
datang semua blablabla. Dan yang lebih ajaib lagi mahar hanya dijadikan simbol
saja. Seperangkat alat sholat yang berupa mukena, sajadah dan AlQur’an itu
hanya menjadi simbol pernikahan. Simbol tanpa arti apapun. Padahal Al-Qur’an
dan seperangkat alat sholat justru adalah mahar termahal karna berhubungan
langsung dengan Sang Pencipta dan seorang lelaki yang memberikan mahar tersebut
harus mempertanggung-jawabkan atas mahar yang telah diberikan. Yang penting pas
sesi foto-foto selfie keren deh seserahan maharnya. Halaah! Ada lagi loh yang
paling konyol, sebuah mahar yang hanya
menjadi pajangan di lemari Hahaha :D Gak sekalian aja noh maharnya taroh digudang biar tertimbun daripada nyepam di lemari :D :D :D
Udah
deh para wanita cantik sekarang gak usah nurutin gengsi dengan minta mahar yang
gede2, sewajarnya aja. Mahar itu sebenernya disesuaikan loh dengan gaji atau
pendapatan suami. Kasihan kan suaminya kalo gak bisa memenuhi tiap bulannya dan
mempertanggung-jawabkannya. Yang terpenting nyari Pria yang dewasa, akhlak baik,
punya iman yang kuat yang bisa mengarahkan kita ke pintu surga, setia dan
bertanggung jawab. Duuuuh Idaman gaess {} Itu Jodohku kelak, Amin YaRobb {}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar