Selasa, 12 Agustus 2014

Mahar Seorang Wanita



Pernah dengar istilah Mahar ???
Mahar atau mas kawin adalah harta yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki (atau keluarganya) kepada mempelai perempuan (atau keluarga dari mempelai perempuan) pada saat pernikahan. Ciyeh pinternya give aplous! Prok prok prok :D Gaes gaes…Mahar itu menjadi hak penuh sang istri loh, sehingga bentuk dan nilai mahar pun ditentukan oleh kehendak calon istri. Bisa berbentuk uang, barang atau jasa banyak dehh. Eh ada juga loh, penemuan tertua yang mengatur tentang tata cara pemberian mahar tercatat pada piagam Hammurabi yang menyebutkan :
  • Seorang laki-laki yang telah memberikan mahar kepada seorang mempelai wanita namun kemudian mempersunting wanita lain tidak berhak mendapat pengembalian atas mahar yang telah diberikannya, namun apabila ayah dari mempelai wanita menolak menikahkan maka laki-laki tersebut berhak atas pengembalian mahar yang telah diberikannya. 
  • Jika seorang istri meninggal tanpa sempat melahirkan seorang anak laki-laki, ayah dari istri tersebut harus memberikan mahar sebagai ganti rugi kepada pihak laki-laki, setelah dikurangi nilai dari mahar yang diberikan pihak laki-laki.

Pahaaaaaaaaaaaaam?? Pasti paham dong yekan? :3 Namun kebanyakan dari MANUSIA didunia ini justru salah kaprah memaknai arti dari “MAHAR”. Mereka berlomba-lomba menetapkan batasan mahar yang tinggi untuk anak gadisnya (yaitu mahar yang terlihat nominal jumlah dan ukurannya). Bahkan banyak juga yang menuntut profesi seperti dokter, pegawai, pilot, pengacara, anak orang kaya dan sebagainya. Nah itu nyari imam versi profesi apa gimana ya? Padahal pilihan seperti itu sebenarnya bukan menaikkan harga diri dari seorang anak, tapi justru hanya akan merendahkan martabat dan harga diri anaknya. Kurang tau sih jelasnya tapi menurut beberapa artikel serta riset yang sudah saya pelajari, MAHAR yang dibatasi hanyalah suatu etika perdagangan belaka. Ketika barang yang dibeli terbayarkan, selesailah sudah. Lantas apalagi yang akan diberikan sesudah itu?


Ada sebuah hadits yang mengatakan bahwa mahar yang murah itu lebih baik.

"Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Nikah yang paling besar
barakahnya itu adalah yang murah maharnya” (HR Ahmad 6/145)
"


Kebanyakan para wanita di sini sepertinya kurang memahami dengan cermat.apa dan untuk apa mahar itu sebenarnya. Tidak tahu alias bodoh atau memang tak ingin tahu? Terbesit dalam fikiran, yang penting nikah sukses, senang bahagia dan tamu undangan datang semua blablabla. Dan yang lebih ajaib lagi mahar hanya dijadikan simbol saja. Seperangkat alat sholat yang berupa mukena, sajadah dan AlQur’an itu hanya menjadi simbol pernikahan. Simbol tanpa arti apapun. Padahal Al-Qur’an dan seperangkat alat sholat justru adalah mahar termahal karna berhubungan langsung dengan Sang Pencipta dan seorang lelaki yang memberikan mahar tersebut harus mempertanggung-jawabkan atas mahar yang telah diberikan. Yang penting pas sesi foto-foto selfie keren deh seserahan maharnya. Halaah! Ada lagi loh yang paling konyol, sebuah mahar  yang hanya menjadi pajangan di lemari Hahaha :D Gak sekalian aja noh maharnya taroh digudang biar tertimbun daripada nyepam di lemari :D :D :D

Udah deh para wanita cantik sekarang gak usah nurutin gengsi dengan minta mahar yang gede2, sewajarnya aja. Mahar itu sebenernya disesuaikan loh dengan gaji atau pendapatan suami. Kasihan kan suaminya kalo gak bisa memenuhi tiap bulannya dan mempertanggung-jawabkannya. Yang terpenting nyari Pria yang dewasa, akhlak baik, punya iman yang kuat yang bisa mengarahkan kita ke pintu surga, setia dan bertanggung jawab. Duuuuh Idaman gaess {} Itu Jodohku kelak, Amin YaRobb {}


Tidak ada komentar:

Posting Komentar